SepintasInfo, Pemerintah Kabupaten (pemkab) Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan, menargetkan 400.000-500.000 kunjungan wisatawan pada tahun 2024. Hal ini diharapkan terwujud, usai Tanah Laut membuat beberapa strategi pariwisata, salah satunya dengan membuat film bertajuk When Love Calls From The Bottom of Borneo (WLCFBB).
Bupati Tanah Laut Sukamta mengatakan, bahwa film yang proses produksinya dilakukan di beberapa destinasi Tanah Laut dan juga menggunakan sumberdaya lokal setempat ini, bisa menjadi ajang promosi yang tepat. “Setiap tahun kunjungan wisatawan kami sekitar 300.000an orang, tapi itu sebagian besar (wisatawan) lokal, dan itu ada yang datang berulang-ulang,” terang dia. Lebih lanjut, Sukamta mengakui bahwa angka kunjungan wisatawan mancanegara ke Tanah Laut masih sangat kecil. Oleh karena itu, selain infrastruktur, ia menilai perlu adanya promosi lebih besar salah satunya melalui film tadi.
“Kami harap peningkatan signifikan dari wisatawan mancanegara, makanya saya mau mengikutkan film ini kalau bisa di festival mancanegara,” imbuhnya.
Sebagai informasi, film When Love Calls From The Bottom of Borneo (WLCFBB) merupakan genre drama yang produksinya banyak dilakukan di Kabupaten Tanah laut, seperti di Pantai Takisung dan Air Terjun Bajuin. Film ini dirilis pada Agustus 2023. Bottom of Borneo, Tanah Laut di sisi bawah Kalimantan Terkait dengan penamaan atau judul When Love Calls From The Bottom of Borneo, Sukamta mengungkapkan bahwa hal tersebut merupakan bagian dari branding, atau upaya membangun citra Tanah Laut. Hal ini, kata dia, mengingat bahwa negara bagian di Malaysia, Sabah, telah memiliki wisata yang dikenal sebagai The Top of Borneo.
“Makanya supaya Tanah Laut tidak hanya dikenal di Kalimantan Selatan, di Indonesia, tetapi juga dunia, maka kemudian saya mem-branding film ini menjadi The Bottom of Borneo,” tutur dia.
Sehingga nantinya, Sukamta menjelaskan, jika wisatawan mancanegara berkunjung ke Malaysia untuk melihat top of Borneo, mereka juga akan tertarik mencaritahu dimana botton of Borneo. “Supaya yang datang ke sana bisa datang juga ke Indonesia. Karena posisi Tanah Taut itu di pulau Kalimantan paling bawah, paling selatan, di kaki Kalimantan,” imbuhnya.
Adapun potensi wisata di Tanah Laut termasuk cukup beragam. Mulai dari pantai, gunung, hutan, bukit, air terjun, hingga wisata buatan, yang jaraknya juga relatif berdekatan.
sumber:travel.kompas.com
More Stories
Dikira Musnah! Lempeng Bumi Ditemukan di Bawah Kalimantan
Destinasi Baru di Samarinda Seberang, Wisata Aladin Perpaduan Kuliner-Rekreasi yang Mengesankan
Keindahan Gua Halo Tabung, Wisata Unik di Pulau Maratua