December 12, 2024

Apa Itu Gaya Hidup Hedonisme?

Ilustrasi gaya hidup (Ist)

Sepintasinfo, Apakah kamu pernah mendengar kata hedon? Well, kata yang satu ini mungkin terdengar cukup akrab, terutama jika kamu merupakan masyarakat urban di perkotaan. Kata hedon sendiri biasanya mengacu pada gaya hidup hedonisme yang melambangkan gaya hidup konsumtif dan boros. Gaya hidup seperti ini bisa dibilang cukup melekat pada sebagian besar orang yang hidup di kota besar.

Pada dasarnya, manusia memang merupakan makhluk yang secara naluriah ingin menghindari rasa sakit dan penderitaan. Akan tetapi, terkadang naluri ini justru menjebak banyak orang dalam gaya hidup hedonisme.

Dengan munculnya beragam aktivitas dan sarana entertainment, saat ini gaya hidup hedonisme adalah salah satu masalah umum yang muncul di masyarakat.

Apa Itu Gaya Hidup Hedonisme?

hedonisme merupakan istilah yang berasal dari bahasa Yunani yaitu “Hedone” yang berarti kesenangan.

Jadi, hedonisme dapat diartikan sebagai gaya hidup yang berfokus mencari kesenangan dan kepuasan tanpa batas. Sifat hedonisme adalah berusaha menghindari hal-hal yang menyakitkan atau menyusahkan dengan memaksimalkan perasaan-perasaan menyenangkan.

Contoh hedonisme dalam kehidupan sehari-hari yaitu perilaku berbelanja secara boros dengan membeli apa yang diinginkan, kebiasaan membeli makanan fast food yang tidak sehat, dan lain sebagainya.

Sejarah hedonisme diawali pada masa kehidupan filsuf Yunani. Socrates, seorang filsuf populer saat itu mengajukan pertanyaan filsafat terkait tujuan hidup manusia di dunia. Kemudian, muridnya bernama Aristippos memiliki pandangan bahwa kehidupan terbaik bagi manusia adalah kesenangan.

Atas latar belakang tersebut, maka lahir pemikiran hedonisme. Namun, menurut para filsuf, hedonisme adalah representasi dari eksistensi manusia di dunia, bukan makna yang menggambarkan tingkah laku negatif.

Hedonisme tidak hanya berfokus pada kesenangan dan kepuasan fisik saja, tetapi juga pemenuhan rohani dan spiritualitas. Dengan begitu, manusia akan mendapatkan kesenangan fisik dan kebebasan jiwa dari kegelisahan.

Selanjutnya berbagai orang yang mendeskripsikan pemikiran ini di masa-masa modern pada akhirnya memiliki pandangan dengan garis besar yang sama. Mereka sepakat bahwa hedonisme adalah pandangan seseorang yang berusaha hidup untuk mencari kesenangan sebagai tujuan paling utama, terutama untuk dirinya sendiri.

Dampak dari Gaya Hidup Hedonisme

Gaya hidup hedonisme pada dasarnya akan memberikan dampak pada pribadi yang menganut paham ini serta lingkungan sekitarnya. Dampak-dampak yang ditimbulkan oleh perilaku hedonisme ini cenderung memberikan dampak negatif dibandingkan dampak positif.

1. Perilaku Individualisme     

Seseorang yang menerapkan gaya hidup hedonisme cenderung individualis, atau juga menganggap diri sendiri lebih penting dari orang lain.

2. Menjadi Konsumtif   

Kebiasaan membeli barang-barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan adalah dampak buruk dari gaya hidup hedonisme. Hal tersebut dilakukan hanya untuk kesenangan semata, sebab pada dasarnya mereka cuma suka berbelanja.

3. Jadi Lebih Egois   

Dampak ketiga ini merupakan buntut dari individualisme. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, orang yang memiliki gaya hidup hedonisme akan cenderung memiliki sifat individualis serta mementingkan dirinya sendiri atau bersikap egois.

Ketika orang tersebut memiliki sifat egois, maka ia tidak akan memperdulikan orang lain dan hanya fokus pada dirinya sendiri.

4. Punya Sifat Pemalas    

Sebagian orang yang terjerumus gaya hidup hedonisme juga lebih cenderung menjadi seorang yang pemalas serta tidak menghargai waktu.

5. Menjadi Tidak Bertanggung Jawab  

Karena memiliki sifat pemalas, orang yang memiliki gaya hidup hedonisme pun juga menjadi lebih tidak bertanggung jawab. Hal ini dikarenakan orang tersebut hanya fokus pada dirinya sendiri, sehingga menjadi orang yang memiliki sifat kurang bertanggung jawab.

6. Boros

Demi kesenangan semata, mereka yang memiliki gaya hidup hedonisme biasanya sangat boros. Mereka akan mengeluarkan banyak sekali uang untuk hal-hal yang membuat senang tanpa mempedulikan manfaat serta juga kegunaan barang yang dibeli.

7. Punya Kebiasaan Korupsi

Salah satu dampak dari gaya hidup hedonisme yang sering terjadi pada seseorang ialah kebiasaan melakukan korupsi. Bukan hanya korupsi uang, namun juga hal lain, seperti misalnya korupsi waktu, korupsi pekerjaan, serta lain sebagainya.

Tentu karena seseorang yang memiliki gaya hidup hedonisme akan membuat orang tersebut melakukan segala cara agar mendapatkan hal yang ia inginkan supaya dirinya merasa senang. Walaupun, pada akhirnya ia harus melakukan hal kotor dan tidak jujur seperti korupsi.

Cara Menanggulangi Gaya Hidup Hedonisme

1. Buat Anggaran Keuangan

Untuk menanggulangi gaya hidup hedonisme, kamu sebaiknya membuat anggaran keuangan. Dengan begitu, kamu dapat mengetahui seberapa besar uang dari penghasilan yang bisa dibelanjakan. Cara mengatur keuangan lazimnya menggunakan sistem 50-20-30.

Setiap gaji atau penghasilan yang kamu terima setiap bulan, alokasikan 50% untuk biaya hidup sehari-hari, seperti makan, biaya transportasi, membayar sewa rumah, tagihan listrik dan air, termasuk tagihan kartu kredit.

Selanjutnya, sisihkan 20% dari gaji untuk tabungan dan investasi, serta dana darurat. Sedangkan sisa anggaran 30% dari gajimu untuk bisa dipakai untuk keperluan hiburan, liburan, belanja baju atau membeli barang yang diinginkan.

2. Syukuri Apa Saja yang Sudah Dimiliki

Selalu bersyukur merupakan langkah tepat yang dapat dilakukan oleh setiap orang untuk menanggulangi gaya hidup hedonisme.

Selain itu, kamu juga perlu mengetahui dan menyadari bahwa kebahagiaan tidak datang hanya dari banyaknya materi atau uang yang dimiliki, melainkan berasal dari hati yang selalu bersyukur ketika menjalani kehidupan.

Untuk dapat melepaskan diri dari gaya hidup hedonisme, orang tersebut perlu selalu bersyukur dengan setiap keadaan yang ia alami. Khususnya pada hal yang telah kamu miliki, seperti rumah untuk tempat bernaung hingga keluarga yang selalu ada dan setia menemani.

3. Batasi Diri untuk Melakukan Self Reward

Self-reward kerap justru menjerumuskan banyak orang pada gaya hidup hedonisme. Karena itu, cara menanggulangi hedonisme adalah membatasi diri saat melakukan self-reward. Kamu harus paham kapan waktunya melakukan self-reward. Jangan sampai melakukannya secara terus menerus.

4. Lebih Selektif dalam Berteman

Ketika ingin melepaskan diri dari gaya hidup hedonisme, maka kamu perlu lebih memperhatikan pula gaya hidup teman di sekitarmu. Karena tentu lebih mudah untuk berubah ketika lingkungan sekitar mendukung perubahan dan menerima perubahan tersebut.

 

Sumber:blog.amartha.com