SepintasInfo,Film Dirty Vote menarik atensi luar biasa di tengah hingar-bingar suasana pemilihan umum (Pemilu) yang sudah semakin di depan mata.
Film yang membahas bagaimana desain kecurangan Pemilu 2024 dirancang ini melibatkan tiga ahli hukum tata negara yang mengungkap permainan kotor pada Pemilu 2024. Ketiga ahli hukum tata negara tersebut adalah Bivitri Susanti, Zainal Arifin Mochtar, dan Feri Amsari.
Bivitri Susanti sebagai salah satu sosok yang muncul dalam film Dirty Vote mengungkapkan, alasan dirinya mau terlibat dalam film tersebut agar masyarakat semakin paham bahwa memang telah terjadi kecurangan luar biasa sehingga Pemilu 2024 kali ini tidak bisa dianggap baik-baik saja.
Baru satu hari setelah perilisannya, Film Dirty Vote yang telah ditonton sebanyak lebih dari 4 juta kali dan mendapatkan lebih dari 300 ribu like itu mendadak sulit ditemukan di kolom pencarian YouTube.
Jika kita menuliskan kata kunci “Dirty Vote” pada kolom pencarian YouTube, maka yang keluar hanya berita seputar film itu sendiri, bukan langsung menuju film yang dimaksud tersebut.
Namun masyarakat yang kesulitan dalam menemukan Film Dirty Vote, bisa mengaksesnya melalui cara-cara di bawah ini.
- Melalui link www.youtube.com/watch?v=RRgLZ66NCmE
- Melalui tautan yang dibagikan langsung akun X @Dandhy_laksono
Walaupun kata kunci Film Dirty Vote sulit ditemukan, namun animo masyarakat terhadap film tersebut masih sangat besar hingga menduduki berita trending di media sosial X.
Film Dirty Vote sendiri mengurai satu per satu dugaan kecurangan yang dilakukan masing-masing paslon dalam Pemilu 2024 ini.
Mulai dari penyaluran bansos yang ditunggangi sebagai alat politik, statement Presiden Jokowi terkait anak-anaknya yang tidak sesuai dengan kenyataan saat ini, serta peran serta potensi kecurangan perangkat desa.
Namun, sebagian besar film tersebut memang cenderung condong dan menyinggung paslon nomor urut 2 yaitu Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.
Oleh sebab itu, tidak lama setelah film Dirty Vote rilis, Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran menggelar jumpa pers dan mengatakan jika film tersebut berisi fitnah.
Film Dirty Vote sendiri berdurasi 1 jam 57 menit dan disutradarai oleh Dandhy Dwi Laksono yang merupakan orang yang sama yang menyutradarai film Sexy Killer di tahun 2019 lalu.
sumber:suara.com
More Stories
Harga Tiket Pesawat Turun 10%, periode Natal dan Tahun Baru 2024-2025
Naik 6,5%, Begini Perkiraan UMP Tahun 2025 di 38 Provinsi
Jalan Tol Pertama di Pulau Kalimantan yang Panjangnya 97,27 Kilometer, Jadi Pendukung Konektivitas Kawasan IKN