SepintasInfo, Jakarta – Harga tiket pesawat menuju ke Balikpapan dari berbagai daerah terpantau mahal, jumlah keterisian penumpang pesawat ke wilayah tersebut selalu penuh. Kementerian Perhubungan mengungkap alasan fenomena itu terjadi, salah satunya adalah pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Kabar sulitnya mencari tiket menuju Balikpapan awalnya diungkap Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.
Basuki menjelaskan masih banyak pekerja IKN yang belum kembali ke lokasi proyek. Hal ini karena mayoritas penerbangan dari kota lain ke Balikpapan selalu penuh.
“Ini baru 70 persen pekerjanya datang ke sini. kalo tadi ibu lihat di istana maupun di kantor presiden itu baru 70 persen,” kata Basuki di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN, Kalimantan Timur, Senin (6/5/2024).
“Karena kita lihat perjalanan transportasi Udara dari Jakarta dan Surabaya ke Balikpapan sekarang penuh terus,” sambungnya.
Fenomena itu ternyata masih terjadi sampai hari ini. Senin (13/5), harga tiket pesawat Balikpapan berada di atas Rp 1,5 juta. Untuk hari ini, harga tiket pesawat dibanderol di harga Rp 1,7 juta, sementara untuk Selasa (14/5) juga 1,7 juta, dan Rp 1,6 juta untuk hari Rabu (14/5).
Salah satu warga Balikpapan, Reza (22), pun merasakan dampak dari mahalnya tiket tersebut. Saat hendak pulang ke ‘Kota Minyak’ pada Jumat (9/5) ia mengaku harus merogoh kocek Rp 1,9 juta untuk membeli tiket keberangkatan saja. Ia bahkan harus menunggu sekitar 6 jam untuk bisa mendapatkan tiket dengan harga tersebut.
“Mahal banget dan itu kelas ekonomi. Kalau yang kelas bisnis bisa di atas Rp 2 juta lebih. Pusing banget ngelihatnya kemaren,” kata Reza, Senin (13/5/2024).
Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati, buka suara menanggapi isu tersebut. Adita mengatakan, melonjaknya harga tiket disebabkan tingginya permintaan menuju ke Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan (SAMS) di Balikpapan serta Bandara APT Pranoto di Samarinda.
Ia mengatakan tingginya permintaan tiket penerbangan ke dua wilayah itu disebabkan pembangunan IKN yang saat ini sedang berlangsung.
“Saat ini dengan pesatnya penyelesaikan pekerjaan pembangunan di IKN maka tidak dapat dipungkiri menjadi magnet terhadap kebutuhan trafik dari atau ke Balikpapan maupun ke Samarinda,” kata Adita, Senin (13/5/2024).
Namun demikian, Adita mengatakan bahwa fenomena melonjaknya harga tiket hanya berlaku untuk penerbangan dari kota lain menuju Balikpapan maupun ke Samarinda saja. Harga tiket dari kedua kota tersebut ke kota lain tidak mahal.
Oleh sebab itu, ia mengimbau maskapai untuk menghitung dengan cermat fenomena itu agar masyarakat tidak merugi.
“Tingginya traif tersebut tidak sepenuhnya pada rute pulang pergi (pp). Namun hanya satu tujuan (tidak pp) sehingga memang membuat maskapai perlu melakukan perhitungan cermat agar tidak terjadi kerugian,” tegasnya.
sumber:finance.detik.com
More Stories
Harga Tiket Pesawat Turun 10%, periode Natal dan Tahun Baru 2024-2025
Naik 6,5%, Begini Perkiraan UMP Tahun 2025 di 38 Provinsi
Jalan Tol Pertama di Pulau Kalimantan yang Panjangnya 97,27 Kilometer, Jadi Pendukung Konektivitas Kawasan IKN