SepintasInfo, Indonesia terkenal dengan keindahan alam yang menjadi daya tarik para wisatawan dalam maupun luar negeri. Selain itu kentalnya tradisi di Indonesia juga memikat wisatawan mancanegara.
Berikut adalah 5 tradisi khas Indonesia yang tersebar di seluruh penjuru tanah air yang memiliki makna baik dalam menjaga kelestarian lingkungan dan keberlangsungan habitat di masa depan.
Mantari Bondar dari Sumatera Utara
Ada sebuah tradisi dari Desa Hatabosi yang merupakan singkatan nama empat desa, yaitu Haunatas, Tanjung Rompa, Bonan Dolok dan Siranap.
Tujuan dari tradisi Mantari Bondar adalah untuk menjaga kelestarian hutan setempat beserta sumber air.
Mantari Bondar memiliki arti menteri yang menjaga saluran air. Dibawahnya ada Penjago Bondar yang dipilih melalui rapat warga setempat.
Ruwat Laut dari Desa Pulau Pahawang
Ruwat Laut adalah tradisi masyarakat yang berada di pesisir pantai yang awalnya dilestarikan warga pesisir Pulau Jawa hingga akhirnya menyebar ke Sumatera, khususnya Lampung.
Tujuan dari tradisi ini untuk mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih pada Tuhan atas berkah yang berasal dari laut.
Ritual ini juga meminta perlindungan yang dimulai dengan pembukaan doa dari pemuka agama lalu diikuti pelepasan kepala kerbau lalu diletakkan pada perahu yang disiapkan.
Rasulan dari Yogyakarta
Rasulan berasal dari Gunung Kidul, Yogyakarta. Tradisi ini dilestarikan guna memanjatkan rasa syukur warga setempat setelah panen melimpah sekaligus bebersih desa sebagai cara membuang hal negatif seperti malapetaka.
Ritual yang dilakukan setahun sekali ini memiliki rangkaian acara yang dijalankan beberapa hari berturut-turut biasanya diawali kerja bakti hingga perlombaan guna mempererat silaturahmi antar masyarakat.
Tidak lupa yang menjadi ciri khas, mengumpulkan hasil panen yang disusun dalam bentuk gunungan lalu diarak keliling desa.
Paca Goya dari Tidore
Warga Kampung Kalaodi, Tidore memiliki upacara yang merupakan siasat menjaga kelestarian alam. Paca Goya sendiri berarti membersihkan tempat keramat.
Biasanya warga melakukan ritual ini setelah panen besar dengan tujuan tidak mengambil apapun secara berlebih karena mereka percaya siapapun yang merusak alam akan kembali hancur oleh alam.
Sasi dari Maluku dan Papua
Tidak ada yang menyangkal, indahnya alam Maluku dan Papua merupakan salah satu kebanggaan Indonesia yang patut dilestarikan.
Ternyata, warga sekitar juga memiliki sebuah tradisi yang memiliki makna untuk tidak memanen atau mengambil sumber daya alam selama beberapa waktu tertentu.
Di darat, tradisi Sasi dilakukan untuk melarang warga memanen hasil kebun tertentu. Di laut, ada larangan menangkap beberapa jenis ikan.
Tradisi ini dilakukan agar tidak merusak ekosistem dan menjaga keberlangsungan habitat alam bebas.
sumber:hops.id
More Stories
Banyak Long Weekend! Daftar Hari Libur & Cuti Bersama 2025
Bruno Mars Bakal Konser di Jakarta, Sandiaga Uno Bilang Gini
Konser Bruno Mars Kena Boikot, Deretan Penyanyi Ini Pro Israel