December 12, 2024

Ramalan Bill Gates Soal AI yang Akan Ubah Dunia

SepintasInfo, Jakarta – Meski sudah ada sejak lama, baru beberapa tahun terakhir lebih banyak perusahaan dan orang yang melirik artificial intelligence (AI). Beberapa pekerjaan akhirnya jauh lebih efisien setelah diganti menggunakan teknologi anyar tersebut.

Bukan hanya penggunaan, lebih banyak orang juga yang akhirnya membicarakan AI. Termasuk meramal seperti apa masa depan dunia setelah AI berkembang dengan sangat pesat.

Salah satu yang mengeluarkan ramalannya adalah pendiri Microsoft Bill Gates. Dalam catatan akhir tahunnya, dia memberikan pandangan soal 2024 dan perkembangan teknologi AI.

Berikut ramalan Gates soal AI, dirangkum dari Benzinga:

1. Resistensi Antibiotik

Salah satu masalah yang kerap terjadi adalah resistensi seseorang pada antibiotik. Gates mengatakan tengah dilakukan penelitian menggunakan AI oleh Nana Kofi Quakyi dari Aurum Institue di Ghana untuk menyelesaikan masalah ini.

Dia mengerjakan alat didukung AI untuk membantu petugas kesehatan meresepkan antibiotik. Resep diharapkan tidak meningkatkan resiko resistensi.

2. Tutor Khusus Tiap Siswa

Tutor atau pengajar juga akan dipersonalisasi di masa depan. Jadi mereka bisa memahami kekuatan dan kesulitan tiap metode dengan menyesuaikan metodologi yang ada.

Sekarang sudah ada platform edutech berbasis AI. Mulai dari Khanmigo, Mathia, dan Somanasi.

3. Kehamilan Risiko Tinggi

Gates mengatakan kematian wanita tiap dua menit terjadi setelah melahirkan. Risiko kematian ini tengah dicari solusinya menggunakan AI oleh penelitian di Amman.

4. Risiko HIV

Chatbot di Afrika ternyata dapat menilai risiko HIV. Mesin itu membantu lebih banyak wanita mengerti risiko dan langkah tepat melindungi diri dari penyakit tersebut.

5. Akses Informasi Medis

AI juga diharapkan bisa mempercepat proses penelitian yang kesulitan mengakses informasi medis di beberapa negara. Gates mengatakan solusi itu akan tersedia di masa depan.

Jelang akhir tahun 2023, Bill Gates menuliskan pandangannya soal tahun 2024. Termasuk perkembangan inovasi teknologi Artificial Intelligence (AI) yang akan mengubah masa depan manusia.

Tahun ini memang tak lepas dari sejumlah masalah, perang Rusia-Ukraina, perang Israel-Hamas, hingga perubahan iklim. Namun, Gates memastikan dirinya tetap optimis. Salah satunya karena penelitian tengah berada di puncak terobosan penting di sektor kesehatan karena AI.

Pendiri Microsoft itu juga memberikan lima ramalan soal AI dalam sejumlah sektor di kehidupan manusia. Berikut informasinya, dirangkum dari Benzinga, Jumat (22/12/2023):

Resistensi Antibiotik

Resistensi pada antibiotik memang menjadi banyak masalah di dunia. Namun masalah ini tengah dicari solusinya melalui penggunaan teknologi AI.

Gates menjelaskan Nana Kofi Quakyi dari Aurum Institue di Ghana sedang mengerjakan alat yang didukung AI untuk membantu petugas kesehatan meresepkan antibiotik. Resep itu diharapkan tidak akan berkontribusi pada peningkatan resistensi.

Gates juga meramalkan soal tutor yang dipersonalisasi. Jadi pengajar itu akan memahami kesulitan dan kekuatan tiap siswa dengan menyesuaikan metodologi yang ada.

Platform edutech berbasis AI juga sudah tersedia, seperti Khanmigo, Mathia, dan Somanasi.

Mengobati Kehamilan Berisiko Tinggi

AI juga disebut tengah dieksplorasi membantu masalah kehamilan. Ini dilakukan oleh peneliti di Armman. Gates mengatakan terdapat risiko kematian wanita tiap dua menit setelah melahirkan anak.

Risiko HIV

Sebuah chatbot di Afrika digunakan untuk menilai risiko HIV. Dengan platform itu, Gates mengatakan dapat membantu lebih banyak wanita mengerti sebesar apa risiko dan langkah tepat untuk melindungi diri.

Memudahkan Akses Pada Informasi Medis

Salah satu masalah mendasar adalah sulitnya akses pada informasi medis di beberapa negara. Padahal mengetahui informasi yang tepat dan cepat adalah hal penting dalam pengobatan dan perawatan yang tepat.

AI diharapkan bisa mempercepat proses penelitian untuk solusi tersebut. Gates meyakini solusi itu mungkin belum tersedia dalam waktu dekat, namun akan ada dalam jangka panjang.

sumber:cnbcindonesia.com