April 21, 2025

Minim Irigasi, Petani Loa Raya Masih Bertumpu pada Tadah Hujan

Kades Loa Raya, Martin.

SepintasInfo, TENGGARONG — Ketergantungan pada curah hujan masih menjadi persoalan utama sektor pertanian di Desa Loa Raya, Kecamatan Tenggarong Seberang. Minimnya infrastruktur pengairan menyebabkan hasil pertanian sering kali tidak stabil.

Kepala Desa Martin menyebut, pola tanam padi di wilayahnya hanya bisa dilakukan maksimal dua kali setahun karena ketersediaan air yang tidak menentu. “Kalau kemarau datang, sawah kering. Kalau hujan berlebihan, bisa banjir. Jadi semuanya serba tergantung alam,” ujarnya.

Kondisi tersebut berdampak langsung pada produktivitas petani. Padahal, menurut Martin, semangat petani di Loa Raya masih sangat tinggi. Kelompok tani masih aktif, meski terbatas oleh kondisi sarana dan prasarana.

“Gapoktan satu, tapi kelompok taninya banyak. Mereka tetap jalan meski alat dan air belum mendukung,” katanya.

Untuk menjawab tantangan ini, Pemdes Loa Raya telah mengajukan bantuan pembangunan saluran irigasi dan pengadaan pompa air ke Dinas Pekerjaan Umum Kukar.

“Kami sudah kirim proposal. Kami harap tahun depan bisa mulai dibangun,” tambahnya.

Selain itu, kebutuhan akan alat pertanian seperti traktor dan mesin perontok padi juga masih sangat mendesak. Martin berharap Dinas Pertanian bisa segera mengalokasikan bantuan.

“Kalau alat ada dan air tercukupi, saya yakin hasil pertanian bisa meningkat dua kali lipat,” ucapnya.

Martin menegaskan bahwa pertanian di Loa Raya tidak boleh kalah dengan sektor perikanan yang kini mulai berkembang. Menurutnya, dua sektor ini harus tumbuh seimbang.

“Kita ingin pertanian dan perikanan sama-sama kuat. Keduanya penting untuk ketahanan ekonomi desa,” tutupnya. (ADV/Diskominfo Kukar)