December 12, 2024

PBB Beri Warning Mengerikan: Perang Baru Akan Tiba

SepintasInfo, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyatakan keprihatinan mendalam atas meningkatnya ketegangan antara Israel dan kelompok Hizbullah Lebanon.

Ia memperingatkan dunia kini telah berada di ambang bencana.

“Saya merasa terdorong hari ini untuk menyuarakan keprihatinan mendalam saya tentang eskalasi antara Israel dan Hizbullah di sepanjang Garis Biru,” kata Guterres kepada wartawan di New York pada Jumat pekan lalu, seperti dikutip Anadolu Agency.

Ia mengisyaratkan “eskalasi retorika perang dari kedua belah pihak seolah-olah perang habis-habisan sudah dekat.”

“Satu langkah gegabah satu kesalahan perhitungan dapat memicu bencana yang jauh melampaui batas, dan sejujurnya, di luar imajinasi,” tambah Guterres, memperingatkan terhadap konflik regional yang lebih luas di Timur Tengah.

“Mari kita perjelas: Rakyat di kawasan ini dan rakyat dunia tidak mampu membiarkan Lebanon menjadi Gaza lainnya,” katanya.

Menyoroti hilangnya nyawa dan banyaknya orang yang mengungsi karena rumah dan mata pencaharian mereka hancur, Guterres juga menyoroti pasukan Israel yang menargetkan beberapa kota di Lebanon selatan dengan ledakan, yang menyebabkan kebakaran hutan yang menyebar dan mengancam daerah permukiman.

“Persenjataan yang belum meledak dan sisa-sisa perang berserakan di lanskap,” katanya, menambahkan bahwa insiden semacam itu “menimbulkan ancaman tambahan bagi orang-orang di Israel dan Lebanon serta bagi PBB dan personel kemanusiaan.”

Ia mendesak penerapan penuh resolusi Dewan Keamanan 1701, dan penghentian permusuhan segera sambil melindungi warga sipil. “Anak-anak, jurnalis, dan pekerja medis tidak boleh menjadi sasaran,” katanya.

Guterres mengesampingkan solusi militer dengan mengatakan bahwa itu “hanya akan menjamin lebih banyak penderitaan, lebih banyak kehancuran bagi masyarakat di Lebanon dan Israel, dan konsekuensi yang lebih berpotensi membawa bencana bagi kawasan tersebut.”

“Sudah waktunya untuk bersikap masuk akal dan rasional,” katanya, mengingat bahwa pasukan penjaga perdamaian PBB di lapangan sedang berupaya untuk meredakan ketegangan dan membantu mencegah salah perhitungan.

Guterres menekankan bahwa penghentian permusuhan dan gencatan senjata permanen adalah satu-satunya solusi.

Ia menegaskan dukungan penuh PBB terhadap diplomasi untuk mengakhiri kekerasan, memulihkan stabilitas, dan mencegah penderitaan kemanusiaan lebih lanjut.

“Dan kami melakukannya sembari terus mendesak gencatan senjata kemanusiaan segera di Gaza, pembebasan sandera segera dan tanpa syarat, serta jalan nyata menuju solusi dua negara,” imbuhnya.

Ketegangan meningkat di sepanjang perbatasan Lebanon dengan Israel di tengah serangan lintas perbatasan antara kelompok Hizbullah Lebanon dan pasukan Israel saat Tel Aviv terus melanjutkan serangan mematikannya di Jalur Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 37.400 orang sejak 7 Oktober tahun lalu menyusul serangan oleh kelompok perlawanan Palestina Hamas.

sumber:cnbcindonesia.com