June 20, 2025

Edi Damansyah Bahas Percepatan LTT Padi dengan Kementan, Kukar Siapkan Optimalisasi Lahan 8.000 Hektare

Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah menerima audiensi Direktorat Perbenihan Hortikultura Kementerian Pertanian RI terkait peningkatan LTT padi.

Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah menerima audiensi Direktorat Perbenihan Hortikultura Kementerian Pertanian RI terkait peningkatan LTT padi.

TENGGARONG – Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah menerima audiensi Direktorat Perbenihan Hortikultura Kementerian Pertanian RI untuk membahas percepatan peningkatan Luas Tambah Tanam (LTT) padi, Selasa (18/3/2025). Kunjungan tersebut dalam rangka mendorong target swasembada pangan nasional.

Direktur Perbenihan Hortikultura, Dr. Inti Pertiwi Nashwari, menyampaikan bahwa audiensi ini merupakan tindak lanjut dari surat Menteri Pertanian. Ia menyebut perlunya kolaborasi antara pusat dan daerah guna menggenjot capaian tanam di Kalimantan Timur, khususnya Kukar.

“Saat ini terjadi pergeseran musim tanam. Jika biasanya puncak tanam di Oktober-November, kini bergeser ke Desember-Januari. Oleh karena itu, puncak tanam lanjutan diperkirakan jatuh pada April atau Mei,” jelas Inti.

Menanggapi hal itu, Bupati Edi menyampaikan kesiapan Pemkab Kukar dalam mendukung program Kementan. Ia menjelaskan bahwa Kukar tengah menjalankan program optimalisasi lahan seluas 8.000 hektare yang terbagi di lima kawasan.

“Kami sudah menetapkan lima kawasan pertanian dan bekerja sama dengan Kodim 0906/KKR dan Kodim 0908/Bontang untuk pelaksanaan di lapangan,” ujar Edi.

Ia juga menyoroti tantangan infrastruktur, terutama irigasi, yang menjadi permintaan utama para petani di Kukar.

“Melalui kolaborasi ini, kami berharap bisa menyelesaikan masalah pengairan sekaligus meningkatkan produktivitas petani lokal,” tambahnya.

Dalam pertemuan itu, Edi mengusulkan agar sekitar 2.400 hektare lahan yang telah ditetapkan masuk ke dalam program LTT nasional. Ia juga menyoroti isu regenerasi petani di Kukar.

“Banyak petani kita yang sudah berusia lanjut. Regenerasi perlu dipikirkan serius agar ketahanan pangan bisa dijaga dalam jangka panjang,” pungkasnya. (ADV/Diskominfo Kukar)